Coretan ini sudah mulai usang.
Lama tak ku sentuh. Tapi kali ini aku sempatkan untuk membukanya lagi. Untuk menuliskan cerita baru.
Terakhir aku menuliskan
disini, aku sebagai seorang secret admirer. Mengagumi sesosok orang yang jauh
disana. Yang mungkin sampai saat ini pun, dia belum mengetahui bahwa aku pernah
mengaguminya, mengaguminya dengan sebegitu besarnya.
Aku mengaguminya tidak hanya
dalam kurun waktu yang sebentar, tapi cukup lama bagiku. Hampir satu tahun. Selama
itu waktu yang terbuang untuk mengagumimu dan kau tak pernah tau. Aku yang
setiap harinya mencarimu, hanya untuk melihat lengkungan senyum di bibirmu.
Tapi sudahlah, itu hanya kisah
lalu yang tak perlu dituliskan lagi. Terlalu banyak tulisan yang sudah ku
rangkai tentang kamu dan percuma, semua berakhir hanya dalam catatan memo saja.
Aku berhenti mengagumimu
ketika aku sadar semua percuma. Aku pengagum rahasiamu, kalah dengan perempuan
yang kau suka. Aku sudah tak mungkin melanjutkan mimpi-mimpi indahku. Karna
semua benar-benar tak mungkin terjadi. Kamu tak mungkin bersamaku karna kamu
sudah pasti akan memilih dengannya. Dia yang kau suka. Dia yang mempunyai rasa
yang sama sepertimu.
Sejak saat itu pula aku
menutup hatiku. Mengeraskan hatiku dan mencoba untuk tegar. Sebenarnya aku ini
cuman cewek lemah yang berusaha untuk tegar.
Untuk melupakan seseorang
bukanlah hal mudah. Ketika aku harus berusaha menutup hatiku dan menghilangkan
semua hal yang berhubungan dengan kamu. Awalnya tidak berjalan baik, aku harus
benar-benar menanamkan niat untuk melupakanmu. Hati ini sempat berantakan. Aku
ragu harus pergi atau bertahan.
Sampai akhirnya aku berhasil
menutup hati ini. Benar-benar keras dan kosong. Tidak ada seseorang yang
menempati ruang ini. Yang awalnya sudah tertata rapi, tapi kini hanya seadanya.
Banyak orang yang
berlalu-lalang. Tidak kutemukan seseorang yang mampu meluluhkan kerasnya hati
ini lagi, sampai akhirnya aku bertemu dengan…. Iya kamu, sayang
Terimakasih telah meluluhkan
kerasnya hati ini. Membuatku merasakan jatuh cinta lagi.
Terimakasih kamu yang telah
meyakinkan aku untuk membuka hati ini lagi. Memberimu kesempatan untuk berada
di ruang kosong ini. Aku akan berusaha untuk menata ruang ini lagi. Agar kamu lebih
nyaman berada disana.
Aku mempercayaimu karna kamu
sudah berhasil membuatku percaya. Aku menerima kehadiranmu karna kamulah
seseorang yang berhasil meruntuhkan tebing tinggi yang sudah ku bangun.
Semua ini karena kamu….
Aku berharap kamu bukanlah
orang baru yang akan hadir dan merusak seperti orang-orang sebelumnya. Bukan
seperti mereka yang datang lalu pergi. Tapi aku ingin kamulah orang yang datang
dan menetap.