Sejak chatting-an singkat dan ga jelas itu. Mimpi indahku bukan lagi tentang dia. Bahkan aku merasa hati ini menjadi hampa.. sepi.. kosong (kembali). Hidupku pun terasa datar dan aku merasa belum lagi tertarik oleh laki-laki lainnya.. Bukan, bukan brarti aku penyuka sesama jenis. Aku hanya belum tertarik oleh siapapun saat ini. Ya, itu karna dia. Dia yang sangat berhasil membuatku begitu mengaguminya. Dia juga yang membuatku dengan mudahnya bahagia. Bahagia dengan hal kecil yang tanpa dia sadari semua itu berasal dari dirinya.
Mungkin masih ada sedikit rasa kagum yang lalu, yang mungkin belum pudar seluruhnya. Yang akhirnya aku lebih memilih mundur. Membuat semuanya kembali seperti semula. Membuat semuanya biasa saja. Namun aku tak tau dengan cara yang bagaimana? Atau seperti apa?
Aku berharap akan ada orang yang memunculkan senyumku kembali nantinya. Aku ingin kembali tersenyum seperti sebelumnya. Aku ingin merasakan jatuh cinta (lagi). Memang benar, setiap jatuh cinta pasti ada resiko, tapi di sisi lain kebahagiaan dari situ sebenarnya sangatlah sederhana.
Aku harus yakin, Tuhan memilihkan jalan ini untukku karena ini yang terbaik. Mungkin Tuhan memang ingin memisahkanku dengannya, walaupun semua terasa.... menyakitkan. Tapi ini resiko jatuh cinta. Entah merasakan bahagia atau tidak, tetap saja berakhir tidak bahagia, ya, menyedihkan. Mungkin ini juga jawaban dari doaku. Entah ini berarti kami tidak jodoh, dia bukan yang terbaik untuk aku atau aku bukan yang terbaik untuk dia? Itu hanya Tuhan yang tau. Selebihnya, alasan tidak setujuku dengan jalan pilihan Tuhan hanyalah harapan. Iya, aku terlalu berharap. NGAREP!
Manfaat Menulis dan Membuat Buku Sendiri
6 tahun yang lalu
