"Dia siapa? Sepertinya tidak asing."
Ini adalah ketiga kalinya kita bertemu. Di tempat yang sama. Dan aku selalu sendiri, sedangkan kamu bersama kedua teman kamu. Mungkin kita emang gak saling kenal. Tapi aku tidak merasa asing dengan wajahmu. Apakah sebelumnya kita pernah bertemu?
Pertemuan awal kita, aku ingat jelas. Saat itu kita berada dalam satu angkutan umum. Kamu yang duduk menghadapku tapi kamu selalu menatap keluar. Bukan... Aku tidak berharap untuk kau pandangi. Justru itu peluang untuk memandangimu. Aku memandangimu dengan tatapan penuh tanya, "Siapa kamu?" karna wajahmu tak asing bagiku. Tapi tak ada yang bisa aku kenali dari kamu. Sesekali aku melihatmu. Aku takut kalau saja aku tertangkap mata oleh teman-temanmu kalau saat itu aku sedang memandangimu. Sampai akhirnya, aku harus berhenti pada tepi jalan. Sedangkan dia masih di dalam sana. Aku belum mengetahui siapa kamu. Tapi sudahlah... sementara aku memang melupakan itu.
Tapi hari-hari berikutnya.. Kita bertemu lagi. Dengan tatapan penuh tanya, aku mencoba menghiraukan itu. Dan untung saja saat itu dia tidak satu angkutan dengan aku, saat angkutan yang aku naiki mulai menjauh dari tempat itu, aku hanya melihatmu, melihatmu yang semakin jauh. Dan cukup. Aku benar-benar tidak tau dan tidak mau tau lagi.
Dan mungkin selang beberapa minggu, hari ini adalah pertemuan kita yang ketiga kalinya. Aku benar-benar menghiraukanmu. Aku hanya sedikit melirikmu. Aku tau kamu dan kedua temanmu itu akan pulang. Aku hanya berharap kita tidak bertemu lagi pada satu angkutan yang sama. Dan harapanku terjadi. Kita memang tidak berada dalam angkutan yang sama. Tapi saat angkutan yang aku naiki mulai berjalan. Tak sengaja aku melihat kamu sedang menatap ke arahku. Apa itu aku yang kamu lihat? Dengan tatapan seperti itu?
Dia misteriusssss...
Andai saja kita memang saling kenal, kenapa tidak ada kata "hello" atau "hai" diantara kita?
Konyol!
Manfaat Menulis dan Membuat Buku Sendiri
6 tahun yang lalu